sebenarnya saya tidak tau apa yang ingin saya tulis dan bicarakan disini, tetapi karena naluri saya berkata tulis saja, yaudah saya tulis, sebelumnya mohon maaf karena jika postingan saya tidak jelas tulisannya ditambah tombol backspace saya tidak berfungsu, nahkan salah kaan....... oke lanjut, jadi saya harus memblok tulisan yang saya ingin hapus lalu tekan tombol delete, del maksudnya, kan saalah lagi kan gajelas kaan...... lanjut, tombol del yang adasa, aduh salah lahi kaan....... oke lanjut, tombol del yanf ada di kanan pojok atas letop saya, kan salah laagiiii.... oke lanjut, saya bingung sebenarnya saya sedang apa ini saya tidak mengerti, kemudian saya mulai memikirkan tentang apa yang akan saya tulis setelah kalimat ini. sejujurnya ettt, tombol enter saya juga tidak berfungsi disini, asal kalian tahu saya bisa sampai bawah sini menggunakan tombol spasi yang saya tekan hingga bawah dan menjadi sebuah kalimat ini. kan ini lagi kaaan......, hadeeh.... yang lebih patrah, kaaaan, sudahlah saya sudah malas membahas masalak, kenapa harus masalaaaak haaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.............. , yang lebih parah saya tidak tahu saya sedang aopa. terimakasih semua yang sudah mau memahami apa yang sauya tulis...........
Dari Yogyakarta, ada 4 pahlawan kuliner yang kisahnya diangkat. Penulis buku Top Tables: A Food Traveller's Companion, Kevindra P. Soemantri menyisipkan narasi dari tiap kisah pahlawan kuliner itu. Ia menilai Yogyakarta patut diangkat karena kota ini punya peran unik di Indonesia. "Seperti lorong untuk melihat 1.000 tahun ke belakang," katanya. Yang paling menarik perhatian tentunya Mbah Satinem. Legenda kuliner ini adalah seorang penjaja jajan pasar yang sudah berjualan lebih dari 50 tahun. Namanya mulai dikenal masyarakat usai Presiden Soeharto menyukai ragam jajan pasar buatan wanita dengan sapaan akrab 'Mbah' ini. Tiap pagi, Mbah Satinem berjualan di depan ruko di Jl. Bumijo, Jetis. Sebelum ia tiba, sering kali pelanggan setianya sudah mengantre. Saking banyaknya antrean, Mbah Satinem yang dibantu putrinya berjualan membuat kartu nomor guna mencegah pelanggan berebut. Racikan jajan pasarnya istimewa karena masih dibuat dengan resep klasik. Resep itu didap...
Komentar
Posting Komentar