Dari Yogyakarta, ada 4 pahlawan kuliner yang kisahnya diangkat. Penulis buku Top Tables: A Food Traveller's Companion, Kevindra P. Soemantri menyisipkan narasi dari tiap kisah pahlawan kuliner itu. Ia menilai Yogyakarta patut diangkat karena kota ini punya peran unik di Indonesia. "Seperti lorong untuk melihat 1.000 tahun ke belakang," katanya.
Yang paling menarik perhatian tentunya Mbah Satinem. Legenda kuliner ini adalah seorang penjaja jajan pasar yang sudah berjualan lebih dari 50 tahun. Namanya mulai dikenal masyarakat usai Presiden Soeharto menyukai ragam jajan pasar buatan wanita dengan sapaan akrab 'Mbah' ini.
Tiap pagi, Mbah Satinem berjualan di depan ruko di Jl. Bumijo, Jetis. Sebelum ia tiba, sering kali pelanggan setianya sudah mengantre. Saking banyaknya antrean, Mbah Satinem yang dibantu putrinya berjualan membuat kartu nomor guna mencegah pelanggan berebut.
Untuk membuat ragam jajan pasar, setiap hari Mbah Satinem bangun tengah malam. Ia dibantu suaminya, Mbah Jumirah menyiapkan satu per satu jenis jajan pasar. Mereka masih menggunakan cara-cara tradisional seperti memakai api kayu bakar untuk masak kue.
Jajan pasar Mbah Satinem ternyata berhasil menghidupi ia dan keluarga. "Saya menghidupi 10 orang, ada 3 anak dan 7 cucu," katanya. Ia mengaku tak mau berhenti jualan jajan pasar selama dirinya masih sanggup. Meski begitu, ia sudah menyiapkan anaknya untuk menggantikan posisinya nanti.
Selain Mbah Satinem, 'Street Food' juga membahas sedikit soal jajan pasar versi modern yang dibuat Arya Snack & Food. Toko kue di Jl. Brigjen Katamso No.42, Prawirodirjan ini membuat jajan pasar dengan pengaruh Belanda hingga Portugis. Ciri khasnya, warna kue lebih terang dan bentuknya lebih artistik. 'Street Food' tak ketinggalan membahas legenda gudeg yaitu Mbah Lindu. Wanita 100 tahun ini masih semangat membuat dan menjajakan sendiri gudeg buatannya. Gudeg Mbah Lindu punya ciri khas lebih lembap dengan cita rasa gurih enak, tidak terlampau manis. https://food.detik.com/info-kuliner/d-4546134/legenda-jajan-pasar-yogyakarta-mbah-satinem-jadi-cerita-street-food-netflix
Yang paling menarik perhatian tentunya Mbah Satinem. Legenda kuliner ini adalah seorang penjaja jajan pasar yang sudah berjualan lebih dari 50 tahun. Namanya mulai dikenal masyarakat usai Presiden Soeharto menyukai ragam jajan pasar buatan wanita dengan sapaan akrab 'Mbah' ini.
Tiap pagi, Mbah Satinem berjualan di depan ruko di Jl. Bumijo, Jetis. Sebelum ia tiba, sering kali pelanggan setianya sudah mengantre. Saking banyaknya antrean, Mbah Satinem yang dibantu putrinya berjualan membuat kartu nomor guna mencegah pelanggan berebut.
Racikan jajan pasarnya istimewa karena masih dibuat dengan resep klasik. Resep itu didapat dari 'si mbok' alias ibu Mbah Satinem yang dulu juga berjualan jajan pasar. "Tapi nama saya lebih terkenal," kata Mbah Satinem berseloroh. Menu andalan Mbah Satinem adalah lupis yang gurih dan legit. Ada juga saus gula yang menurut Kevindra terkaramelisasi dengan sangat baik.
Untuk membuat ragam jajan pasar, setiap hari Mbah Satinem bangun tengah malam. Ia dibantu suaminya, Mbah Jumirah menyiapkan satu per satu jenis jajan pasar. Mereka masih menggunakan cara-cara tradisional seperti memakai api kayu bakar untuk masak kue.
Jajan pasar Mbah Satinem ternyata berhasil menghidupi ia dan keluarga. "Saya menghidupi 10 orang, ada 3 anak dan 7 cucu," katanya. Ia mengaku tak mau berhenti jualan jajan pasar selama dirinya masih sanggup. Meski begitu, ia sudah menyiapkan anaknya untuk menggantikan posisinya nanti.
Selain Mbah Satinem, 'Street Food' juga membahas sedikit soal jajan pasar versi modern yang dibuat Arya Snack & Food. Toko kue di Jl. Brigjen Katamso No.42, Prawirodirjan ini membuat jajan pasar dengan pengaruh Belanda hingga Portugis. Ciri khasnya, warna kue lebih terang dan bentuknya lebih artistik. 'Street Food' tak ketinggalan membahas legenda gudeg yaitu Mbah Lindu. Wanita 100 tahun ini masih semangat membuat dan menjajakan sendiri gudeg buatannya. Gudeg Mbah Lindu punya ciri khas lebih lembap dengan cita rasa gurih enak, tidak terlampau manis. https://food.detik.com/info-kuliner/d-4546134/legenda-jajan-pasar-yogyakarta-mbah-satinem-jadi-cerita-street-food-netflix
Komentar
Posting Komentar