Selain terkenal dengan makanan khas berupa tauco dan beras Pandanwangi, Cianjur juga tak kalah populer karena memproduksi aneka manisan basah dan kering yang banyak digemari warga dalam maupun luar kota. Salah satunya adalah manisan buah pala.
Buah pala sendiri merupakan buah yang memiliki aroma harum dan termasuk jenis rempah primer. Pala juga bernilai ekonomis tinggi yang bisa dijadikan sebagai sirup atau manisan pala.
Menurut Ina Jumiarsih, 28 tahun, salah seorang pengrajin manisan pala skala rumahan di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, buah pala juga kaya manfaat. “Buah pala mengandung senyawa kimia yang dapat membantu mengobati masuk angin, insomnia, memperlancar pencernaan, dan meningkatkan selera makan serta mampu mengatasi rasa mual,” ujarnya di Cianjur, Jumat, 3 Agustus 2012.
Namun karena rasanya yang pedas, terang Ina, pala tidak bisa dikonsumsi langsung. Alternatifnya adalah dengan mengolah pala menjadi kudapan. Salah satunya adalah manisan pala.
“Manisan pala memiliki rasa yang khas, yaitu perpaduan antara manis dan asam segar. Ketika dikunyah teksturnya yang renyah memberikan kesan tersendiri. Dan aroma khas pala yang mencuat memberikan sensasi tersendiri,” paparnya.
Hal tersebut, menurut Ina, yang menarik perhatian konsumen untuk tetap setia mengonsumsi manisan pala yang kering maupun yang basah. Ina menuturkan manisan pala terbuat dari daging buah pala yang masih segar. Setelah dikupas dan dipotong-potong sesuai selera, daging pala direbus kemudian direndam dengan air garam.
“Untuk mempertahankan tekstur buah biasanya direndam dengan air kapur. Hasilnya buah tetap segar dan renyah meski pun sudah direbus,” tuturnya.
“Daging pala yang sudah direndam air kapur dicampur dengan larutan gula pasir yang sudah dimasak sampai mendidih. Kemudian pala tinggal ditiriskan. Sedangkan untuk membuat pala kering, tinggal mengeringkan manisan pala basah dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Selanjutnya manisan pala tinggal di-packing dan dipasarkan,” ujarnya.
Komentar
Posting Komentar